Boaz berasal dari keluarga dengan tradisi sepak bola yang kuat. Ayahnya, almarhum Christopher Solossa, adalah pemain sepak bola amatir di Sorong, dan beberapa saudaranya juga berkarier sebagai pesepak bola profesional.
Meskipun awalnya tidak mendapatkan restu dari keluarganya untuk meniti karier sebagai pesepak bola profesional, Boaz tetap mengejar mimpinya dan membuktikan kemampuannya di
lapangan.
Boaz memulai karier juniornya dengan bermain di klub amatir PS Putra Yohan pada tahun 1999 hingga 2000, kemudian pindah ke Perseru Serui dari tahun 2000 hingga 2001. Bakatnya terlihat saat dia dipanggil untuk bergabung dengan Tim PON Papua dalam Pekan Olahraga Nasional ke-16 di Indonesia. Saat itu, dia baru berusia 17 tahun. Bakatnya akhirnya dilihat oleh Peter Withe, pelatih Tim Nasional Indonesia saat itu, dan membawanya ke Piala Tiger 2004 ketika dia berusia 18 tahun.
Karier Profesional di Persipura Jayapura
Boaz menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan Persipura Jayapura pada tahun 2005.
Sejak saat itu, ia menjadi pemain paling berpengaruh di klub tersebut dan bahkan menjabat sebagai kapten tim setelah kepergian Eduard Ivakdalam. Hingga 10 Agustus, Boaz mencetak 207 gol dari 311 pertandingan resmi bersama Persipura, menjadikannya pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub tersebut.
la juga membawa Persipura meraih gelar juara liga tertinggi Indonesia sebanyak empat kali pada musim 2005, 2009, 2011, dan 2013.
Boaz dikenal karena loyalitasnya, menolak tawaran dari klub rival meskipun dengan gaji yang lebih tinggi, karena menganggap Persipura sebagai rumah keduanya. Namun, pada Juli 2021, Boaz dan rekannya Yustinus Pae dilepas oleh Persipura karena masalah disiplin.
Kontribusi di Tim Nasional Indonesia
Boaz menjadi bagian penting dari Tim Nasional Indonesia sejak debutnya pada tahun 2004. la tampil gemilang di Piala AFF 2004, membantu Indonesia mencapai final. Boaz mencatatkan 50 caps dan mencetak 13 gol untuk timnas, menjadikannya salah satu pemain Papua dengan penampilan terbanyak di level internasional. (WIKIPEDIA)
Setelah kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2016, Boaz mengumumkan niatnya untuk pensiun dari tim nasional, memberikan kesempatan kepada pemain muda dan mengakui keunggulan tim lain di kawasan tersebut.
Perjalanan Karier Setelah Persipura
Setelah lebih dari satu dekade bersama Persipura, Boaz sempat bergabung dengan Borneo FC dan PSS Sleman. Namun, pada tahun 2022, ia kembali ke Persipura sebelum akhirnya bergabung dengan Persewar Waropen di Liga 2. Meskipun bermain di kasta kedua, Boaz tetap menunjukkan dedikasinya terhadap sepak bola dan menjadi panutan bagi pemain muda.
Boaz Solossa dikenal tidak hanya karena prestasinya di lapangan, tetapi juga karena loyalitas dan dedikasinya terhadap klub dan negara. la menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda, khususnya dari Papua, untuk mengejar karier di sepak bola profesional.
Warisan yang ditinggalkannya akan terus dikenang sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah sepak bola Indonesia.
No comments:
Post a Comment