• Orang Papua Minoritas dalam Air New Guinea ke Port Moresby

    Cukup menarik dan saya akhirnya menyadarkan diri bahwa memang jumlah orang Melanesia tidak dapat disamakan dengan total penduduk Jawa. Total orang Melanesia kurang lebih 25 juta kalau dibandingkan dengan penduduk Jawa lebih dari seratus juta lebih.

  • Kalau ke Denpasar Bali Jangan pakai Supir Bandara Tanpa Counter

    Saya sebenarnya sudah harus tahu hal ini, saya tidak boleh atau harus menghindari sekuat tenaga dalam yang saya miliki untuk tidak mengambil sopir yang pura-pura pakai identitas asli sopir bandara dan meminta langsung dia bawa tanpa menyebut harga atau sebelum negosiasi apa-apa.

  • Booking Group 10 Orang ke Atas di papua.click

    Di Papua.click tersedia fasilitas booking dalam kelompok, terdiri dari 10 orang ke atas.

  • Pengalaman Terbang Denpasar ke Port Vila Vanuatu

    Pengalaman saya terbang dari Denpasar Bali ke Port Vila Vanuatu penting saya bagikan karena pafa saat saya berangkat saya bawa dua botol minyak Yawy atau dipanggil dalam bahasa Indonesia sebagai buah merah.

  • Layanan PAPUA.click

    Guna mempermuda perjalanan anda ke mana saja di seluruh manca negara, papua.click hadi kehadapan anda, menawarkan paket tiket pesawat murah serta berbagai fasilitas perjalanan lainnya. papua.click juga menyediakan layanan pembelian pulsa dan berbagai layanan lainnya. Untuk selengkapnya silahkan kunjungi website kami di http://papua.click/

Zah Rahan, Legiun Asing Pertama Peraih Best Player Liga Indonesia

Mengenal sosok Zah Rahan Krangar, pemain asing pertama yang meraih penghargaan Best Player di Liga Indonesia.

Pemain kelahiran Liberia 40 tahun silam tersebut memang sempat menjadi primadona di kompetisi Liga Indonesia, tepatnya pada tahun 2004 hingga akhir 2014.

Pada masa jayanya, Zah Rahan Krangar yang berposisi sebagai jendral di lini tengah tersebut dikenal lewat tenaganya yang tak kenal lelah dalam mengejar bola maupun berakselerasi ke kotak penalti lawan.

Bahkan dirinya sempat dibandingkan dengan mantan pemain Arsenal, Alex Song maupun gelandang Afrika lainnya yang memiliki kecepatan dan stamina serupa.

Memulai karier bersama Persekaba Badung pada tahun 2004 silam, kiprah Zah Rahan Krangar yang saat itu masih berusia 19 tahun sangatlah menawan dengan meraih empat gol dari 24 laga dalam semusim.

Empat gol yang diciptakan di musim perdana Liga Indonesia dicetak ke gawang Persijap Jepara (3-2), PSIM Yogyakarta (3-2), Persema Malang (1-1) dan juga PSSB Bireuen (3-1).

Sayangnya, Zah Rahan gagal membawa Persekaba melaju ke fase berikutnya. Persekaba mengakhiri perjalanan di peringkat sembilan wilayah barat, dengan torehan 29 poin dari 22 laga. 

Namun bakat Zah Rahan tercium oleh Persekabpas yang saat itu jadi musuh Persekaba. Saat mendapat tiket promosi ke Divisi Utama 2005, Persekabpas mengontrak Zah Rahan bersama pemain asing lain seperti Murphy Kumonple, Ruben Cecco hingga Alfredo Vera.

Selama semusim membela Sakera Warrior, Zah Rahan sukses mencetak 11 gol dari 24 pertandingan sekaligus membawa Persekabpas melaju hingga babak semifinal.

Gemilang bersama dua klub medioker, nama Zah Rahan semakin meroket hingga klub sebesar Sriwijaya FC tertarik mendatangkannya pada tahun 2007. 

Tidak perlu menunggu lama, pada musim pertamanya berseragam kuning, Zah Rahan langsung mempersembahkan gelar liga Indonesia serta membantu tim memenangkan Copa Indonesia.

Berkat penampilan impresifnya tersebut, Zah Rahan langsung diganjar penghargaan pemain terbaik musim 2007/08 sekaligus menjadi pemain asing pertama sukses meraih gelar tersebut.

Sebagai informasi, sepanjang bergulirnya penghargaan pemain terbaik sejak tahun 1994 silam, para pemain lokal sukses berjaya di daftar juara mulai dari Widodo C. Putro, Bima Sakti, Bambang Pamungkas hingga Ponaryo Astaman pernah meraihnya.

Barulah pada musim 2007/08 lalu nama Zah Rahan merusak dominasi, sekaligus jalan bagi pemain asing lain untuk merebut gelar Best Player Liga Indonesia.

Tercatat setelah Zah Rahan meraih best player musim 2007/08, terdapat empat pemain asing lain yang juga meraih gelar serupa yakni Keith Kayamba Gumbs (2012), Paulo Sergio (2017), Rohit Chand (2018) dan Renan Silva (2019).

Zah Rahan sendiri usai menjadi pemain terbaik 2007/08, masih melanjutkan kegemilangannya bersama Sriwijaya FC dengan mempersembahkan dua gelar Piala Indonesia musim 2008–09 dan 2010.

Tiga musim berseragam Sriwijaya, sang pemain akhirnya hengkang ke Persipura Jayapura musim 2010 lalu. Bersama skuad Mutiara Hitam, Zah Rahan berhasil mempersembahkan dua gelar Liga Indonesia serta Inter Island Cup.

Keberhasilan tersebut kemudian membuat klub Malaysia, Felda United tertarik mendatangkannya. Zah Rahan pun tampil di Liga Super Malaysia hingga tahun 2017, sebelum kemudian kembali ke Indonesia bersama Madura United.
Share:

Bio Paulin Bek yang disegani di Liga Indonesia

Bio Paulin Pierre, lahir pada 15 April 1984 di Nanga Eboko, Kamerun, memulai karir sepak bolanya di klub lokal Achille Sa'a pada tahun 2001. Setelah bermain untuk tim cadangan RC Lens di Prancis dan Union Douala di Kamerun, ia hijrah ke Indonesia pada tahun 2006 untuk bergabung dengan Mitra Kukar.

Karirnya mencapai puncak saat bergabung dengan Persipura Jayapura pada tahun 2007. Selama satu dekade bersama "Mutiara Hitam," Bio tampil dalam 227 pertandingan dan mencetak 21 gol. Ia berkontribusi besar dalam meraih tiga gelar Indonesia Super League (2008-09, 2010-11, 2013) dan beberapa trofi lainnya.

Pada 23 Maret 2015, setelah sembilan tahun berkarir di Indonesia, Bio resmi menjadi Warga Negara Indonesia. Ia kemudian dipanggil untuk memperkuat tim nasional Indonesia dalam pertandingan persahabatan melawan Myanmar pada 30 Maret 2015.

Setelah meninggalkan Persipura pada tahun 2017, Bio sempat bermain untuk Sriwijaya FC dan PSGC Ciamis. Cedera meniskus pada lutut kiri memaksanya menepi dari lapangan pada tahun 2019. Selama masa pemulihan, ia mengambil lisensi kepelatihan dan melatih tim Liga 3, Persitoli Tolikara, membawa mereka hingga babak 64 besar nasional. 

Pada Juli 2022, Bio kembali ke Persipura Jayapura sebagai asisten pelatih, bertekad membantu tim kembali ke Liga 1 setelah terdegradasi ke Liga 2. 

Selain karir sepak bola, Bio juga terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPRD Kota Jayapura untuk Pemilu 2024, mewakili daerah pemilihan Abepura.

Perjalanan karir Bio Paulin mencerminkan dedikasi dan kontribusinya yang signifikan dalam dunia sepak bola Indonesia, baik sebagai pemain maupun pelatih.
Share:

Popular Posts

Labels

1926 (1) 8plus1 (1) Aila Gombo (1) Air New Guinea (3) Air Travel (1) aircraft (1) airfare (1) airstrip (3) bahasa Melanesia (1) Bali (1) Baliem Blue Coffee (1) Bandar Udara (1) BBC (1) berita duka (1) Bio Pauline Pierre (1) Black Brothers (1) blue bird (1) booking group (1) booking tiket (2) Bougainville (2) boxer (1) budaya antri (1) church in west papua (1) Copper Mine (1) David Kurni (1) Denpasar (4) domestic flights (1) flight schedule (1) garis cerita (1) gidi (1) giij (1) go-car (1) harga tiket murah (1) history (1) home gardening (1) Hubula (1) identitas (1) international flights (1) Irian Jaya (1) Jakarta (3) jalan cerita (1) Jayapura (1) Jiwaka (2) jual tanah (1) klub sepak bola (1) Layanan Pesawat (1) legend (1) legendary (2) libur natal (1) libur tahun baru (1) Links (3) Mandela's Democracy (1) Maskapai Penerbangan (3) Melanesia (1) Melanesian Tribe (1) Minyak Tawy (1) Models of Democracy (1) modernisation (1) Mount Hagen (1) NAM Air (1) NKRI (1) OAP (2) Operasi Cartenz (1) opini (1) OPM (1) organic food (1) organic garden (1) paket hosting (1) Papua (1) Papua Barat (1) papua host (1) Papua New Guinea (9) penyanyi Papua (1) peradaban (1) Perempuan Papua (1) Persipura (3) Pesawat Terbang (1) PNG Air (1) Port Moresby (3) Port Numbay (2) Port Vila (2) Ragunan Zoo (1) remote airstrip (1) rumah tradisional (1) Rute Penerbangan (1) Samsonite (1) Sandaun Province (1) sarmi (1) sejarah bangsa Papua (1) Sejarah Peradaban (1) Sentani Airport (1) Sepak Bola (1) Sepak Bola Persipura (1) sewa mobil (2) Socratez Sofyan Yoman (1) Soekarno (1) sopir taksi (2) sports (1) Suku Byak (1) Suku-suku (1) Tabibuga (1) Tanah (1) Tanah Adat (1) Tanah Papua (1) Telephone (1) Television (1) Teluk Wondama (1) terbang kelompok (1) terbang murah (1) Tesla (1) Theory (1) Theory of Democracy (1) tiket pesawat (2) Tobati (1) TPN PB OPM (1) Travel Story (1) Tribal Democracy (2) Trigana Airlines (1) tunda penerbangan (1) Wempi Wetipo (1) West Irian (1) West Papua (8) Western Highlands (3) Wings Air (1) Yogyakarta (1) Zahrahan Krangar (1)

Recent Posts