Orang Papua Minoritas dalam Air New Guinea ke Port Moresby

Air Nugini (ist:google)
Cukup menarik dan saya akhirnya menyadarkan diri bahwa memang jumlah orang Melanesia tidak dapat disamakan dengan total penduduk Jawa. Total orang Melanesia kurang lebih 25 juta  kalau dibandingkan dengan penduduk Jawa lebih dari seratus juta lebih.
Akibatnya apa?  Khususnya dalam penerbangan yang sudah saya lakukan ribuan kali ke kawasan Melanesia: Sorong, Jayapura, Byak,  Mnukwar,  Maroke,  Wamena, Port Vila,  Suva dan kini Port Moresby selalu saja saya menjadi minoritas dan myaria merasa diri sedang berkunjung ke kawasan non Melanesia atau lebih tepatnya ke kawasa. Asia.
Nyaris! kebanyakan saya satu-satunya orang Melanesia dalam hampi semua penerbangan.. Untung-untungan kalau ada orang Papua lain, itupun dari semua kasus tidak pernah lebih dari 3 orang dalam sekali perjalanan.
Saya menulis pengalaman ini pesawat yang saya tumpangi Air New Guinea tepat terbang di atas udara Timor. Lorosa'e alias Timor Leste.
Dalam penerbangan ini hanya ada saya laki-laki satu orang ditambah satu orang perempuan Papua (artinya untuk PNG adalah perempuan dari. selatan png,  lebih tepatnya kawasan ibukota Port Moresby). Total orang Melanesia ada 2 penumpang orang Melanesia.
Lalu ratusan lainnya?
Mayoritas penumpang adalah orang berbahasa Melayu atau Indonesia. Pak Agus yang saya ceritakan tadi sebelum saya take. Off adalah salaj satunya. Dia lahir di Sorong besar dan berkeluarga di Sorong,  orang tuanya berasal dari Purwokerto Jawa Tengah.
Ya saya teringat alasan kedua dari alasan total orang Melanesia yang sedikit tadi ialah bahwa orang Melanesia sendirj jarang bepergian ke mana-mana. Semua yang kita butuhkan secara rohani, jasmani, sosial, politik dan biologis tersedia melimpah di tempat kami sehingga pertanyaan nya
1. Ke sana kemari cari apa?
2. Buat aoa ke tanaj orang apa lagi mengingini negeri orang?
Share:

1 comment:

Melanesia Churches said...

SAya harap orang papua yang terbang ke Port Numbay dan Port Vila juga tidak bilang halyang sama,"Eh, bukan ke Mosbi saja tapi ke Vila dan Numbay juga sama, orang Melanesia jumlahnya paling sedikit, kebanyakan malahan kosong. Semua orang pendatang, terutama orang-orang Melayu"

Maaf, ya menyebut ras tidak bermaksud yang tidak sopan, tetapi dalam rangka membedakan saja.Orang Melayu, orang Melanesia, orang Afrika, orang Asia, begitu maksudnya

Popular Posts

Labels

8plus1 (1) Aila Gombo (1) Air New Guinea (3) Air Travel (1) airfare (1) Bali (1) Baliem Blue Coffee (1) Bandar Udara (1) BBC (1) berita duka (1) blue bird (1) booking group (1) booking tiket (2) budaya antri (1) church in west papua (1) David Kurni (1) Denpasar (4) domestic flights (1) flight schedule (1) garis cerita (1) gidi (1) giij (1) go-car (1) harga tiket murah (1) history (1) home gardening (1) Hubula (1) international flights (1) Irian Jaya (1) Jakarta (3) jalan cerita (1) Jayapura (1) jual tanah (1) klub sepak bola (1) Layanan Pesawat (1) legendary (1) libur natal (1) libur tahun baru (1) Links (3) Mandela's Democracy (1) Maskapai Penerbangan (3) Melanesia (1) Minyak Tawy (1) Models of Democracy (1) Mount Hagen (1) NAM Air (1) NKRI (1) OAP (2) Operasi Cartenz (1) opini (1) OPM (1) organic food (1) organic garden (1) paket hosting (1) Papua (1) Papua Barat (1) papua host (1) Papua New Guinea (2) penyanyi Papua (1) peradaban (1) Perempuan Papua (1) Pesawat Terbang (1) PNG Air (1) Port Moresby (3) Port Numbay (1) Port Vila (2) Ragunan Zoo (1) Rute Penerbangan (1) Samsonite (1) sejarah bangsa Papua (1) Sejarah Peradaban (1) Sentani Airport (1) sewa mobil (2) Socratez Sofyan Yoman (1) Soekarno (1) sopir taksi (2) Suku Byak (1) Suku-suku (1) Tanah (1) Tanah Adat (1) Tanah Papua (1) Teluk Wondama (1) terbang kelompok (1) terbang murah (1) Theory (1) Theory of Democracy (1) tiket pesawat (2) TPN PB OPM (1) Travel Story (1) Tribal Democracy (2) Trigana Airlines (1) tunda penerbangan (1) Wempi Wetipo (1) West Irian (1) West Papua (5) Wings Air (1) Yogyakarta (1)

Recent Posts