• Orang Papua Minoritas dalam Air New Guinea ke Port Moresby

    Cukup menarik dan saya akhirnya menyadarkan diri bahwa memang jumlah orang Melanesia tidak dapat disamakan dengan total penduduk Jawa. Total orang Melanesia kurang lebih 25 juta kalau dibandingkan dengan penduduk Jawa lebih dari seratus juta lebih.

  • Kalau ke Denpasar Bali Jangan pakai Supir Bandara Tanpa Counter

    Saya sebenarnya sudah harus tahu hal ini, saya tidak boleh atau harus menghindari sekuat tenaga dalam yang saya miliki untuk tidak mengambil sopir yang pura-pura pakai identitas asli sopir bandara dan meminta langsung dia bawa tanpa menyebut harga atau sebelum negosiasi apa-apa.

  • Booking Group 10 Orang ke Atas di papua.click

    Di Papua.click tersedia fasilitas booking dalam kelompok, terdiri dari 10 orang ke atas.

  • Pengalaman Terbang Denpasar ke Port Vila Vanuatu

    Pengalaman saya terbang dari Denpasar Bali ke Port Vila Vanuatu penting saya bagikan karena pafa saat saya berangkat saya bawa dua botol minyak Yawy atau dipanggil dalam bahasa Indonesia sebagai buah merah.

  • Layanan PAPUA.click

    Guna mempermuda perjalanan anda ke mana saja di seluruh manca negara, papua.click hadi kehadapan anda, menawarkan paket tiket pesawat murah serta berbagai fasilitas perjalanan lainnya. papua.click juga menyediakan layanan pembelian pulsa dan berbagai layanan lainnya. Untuk selengkapnya silahkan kunjungi website kami di http://papua.click/

Ragunan Zoo Jakarta Selatan Indonesia

Share:

PERAHU WAIRON DALAM SUKU BYAK

Wairon adalah salah satu jenis perahu tradisional yang dikenal oleh suku Biak pada masa lampau. Wairon memiliki ornamen-ornamen indah nan rupawan. Wairon menyimpan simbol-simbol makna dualisme tentang kepercayaan masyarakat Biak Numfor. 

Perahu Wairon biasanya dimiliki oleh keret-keret dalam sebuah kampung. Perahu ini biasa mendapat julukan nama khusus. 

Pada tahun 1877, dalam perjalanan pulang ke Manokwari, Doreri, Achille Marie Jacques Raffray bertemu tiga perahu bajak Laut dari Biak. Raffyar menulis bahwa setiap perahu diawaki oleh 60 hingga 75 orang. Dalam catatan Dr. Mansoben (1995), ia menulis bahwa perahu Wairon dapat memuat 50 sampai 70 orang.
Share:

Lagu Tanah Papua Ajak OAP Jadi Tuan di Negerinya Sendiri

JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM - Pencipta lagu 'Tanah Papua', Yance Rumbino, menegaskan, lagu ciptaanya yang saat ini bergema di seantero Tanah Papua diciptakan guna mengajak Orang Asli Papua (OAP) bekerja keras di atas tanahnya sendiri agar menjadi tuan di negerinya sendiri.

“Bukan menjadi penonton di atas negerinya. Karena Tuhan tidak keliru memberikan semuanya ini kepada orang Papua,” kata dia, dalam sebuah percakapan bulan lalu.

Yance mengatakan penciptaan lagu itu diinspirasi dari wilayah adat Meepago. “Walaupun saya orang Biak, tapi lagu ini terinspirasi dan sumbangan dari Meepago,” kata Yance.

“Saya ciptakan lagu ini bulan November 1985 di bukit Gamei, distrik Topo, Nabire. Saat itu saya berumur 22 tahun 1 bulan, saya ditempatkan sebagai seorang guru SD di Sinak, Puncak Jaya (dulu Paniai). Selama tiga tahun saya tinggal di sana saya tidak mengenal nasi, uangpun tidak. Saya hanya makan minum bersama masyarakat Sinak dengan air yang mengalir dari gunung sehingga inspirasi sayapun berkembang bahwa Tuhan memberikan tanah ini kaya tapi tidak mungkin Tuhan memberikan, orangnya berkekurangan,” tutur Lelaki kelahiran Sorong, 22 Juni 1953  itu.

Menurutnya, syair lagu yang dulunya dianggap tak mungkin, kini sudah terbukti, walaupun karya ciptanya itu pernah tak dihargai, bahkan diklaim diciptakan orang lain.

Tak kenal menyerah, ia terus berjuang mempertahankan hak ciptanya. Akhirnya lagu itu menjadi sangat populer saat ini.

Satuharapan.com yang mencoba menelusuri lagu Tanah Papua di youtube, menunjukkan betapa lagu tersebut sudah sangat populer, dinyanyikan oleh berbagai penyanyi, profesional maupun amatir.

Yance juga mengoreksi lirik lagu tersebut yang dinyanyikan secara keliru oleh beberapa penyanyi. Salah satunya adalah kelompok penyanyi Trio Ambisi.

Kekeliruan Trio Ambisi tersebut ternyata kemudian menyebar dan berulang diikuti oleh penyanyi-penyanyi lain tatkala menyanyikan Tanah Papua.

“(Liriknya) bukan 'syo ya Tuhan', tapi 'oh ya Tuhan', karena ini adalah suatu ucapan syukur kepada sang pencipta. Dan bukan 'Kau kupuja' tapi 'Yang kupuja', karena ini mensyukuri apa yang Tuhan berikan kepada kita yang ada di atas tanah Papua ini,” jelas Yance, menyebut potongan lirik yang keliru dinyanyikan oleh Trio Ambisi.

Menurut Yance, ia menggunakan alam Papua sebagai sumber inspirasi berkarya.   

“Perjalanan di tengah belantara pegunungan, pesisir, lembah dan ngarai adalah bagian dari seni kehidupan. Bagi saya, alam adalah sumber inspirasi dalam setiap karya,” bebernya.

Ia mengakui, hutan yang adalah paru-paru dunia kini terancam habis. Gunung yang mengandung emas dikeruk hingga tak bersisa. Jika demikian bagaimana kelak nasib gunung, hutan, dan air sungai yang jernih itu. Ia khawatir kelak hanya menjadi nyanyian  kosong.

Ditambahkan, meski belum ada pengakuan terhadap karya ciptanya, Yance Rumbino merasa puas karena lagu yang dirilis berdasarkan renungan panjang atas realita Tanah Papua itu kini dijadikan sebagai lagu persatuan Papua. Bahkan dalam menyanyikannya pun, seperti misalnya saat acara-acara penting, lagu tersebut dinyanyikan penuh khidmat dengan posisi berdiri dan tangan diletakan di dada.

Editor : Eben E. Siadari

Artikel ini telah tayang di satuharapan.com dengan judul "Lagu Tanah Papua Ajak OAP Jadi Tuan di Negerinya Sendiri", Klik untuk baca: <a href="https://www.satuharapan.com/read-detail/read/lagu-tanah-papua-ajak-oap-jadi-tuan-di-negerinya-sendiri?mibextid=NOb6eG&fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTEAAR27X_5MBRUXO8ckR7HPTYluLCq5iSFzMwKXwmnZQpkX8AEK8dmoAF1Mwxs_aem_AbhYI66vdrw6vg3NtuB4sbxStpGtshwLatbNiw3hMKOFAm_XbEqv07tJFhhNY29PcGpFEYjODLZpY4IORSrnqpAj">https://www.satuharapan.com/read-detail/read/lagu-tanah-papua-ajak-oap-jadi-tuan-di-negerinya-sendiri?mibextid=NOb6eG&fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTEAAR27X_5MBRUXO8ckR7HPTYluLCq5iSFzMwKXwmnZQpkX8AEK8dmoAF1Mwxs_aem_AbhYI66vdrw6vg3NtuB4sbxStpGtshwLatbNiw3hMKOFAm_XbEqv07tJFhhNY29PcGpFEYjODLZpY4IORSrnqpAj</a>Penulis : Yamoye AB

Penulis: Yamoye AB
Share:

Popular Posts

Recent Posts